Budiyono AF Peace Mesages Today

Exbiss dan Sufistik

Confidence Masyarakat terhadap 2010

By Budiyono AF from IB PADA akhir 2009 Marketing Research Indonesia (MRI) kembali menggelar survei tentang tingkat keyakinan masyarakat terhadap 2010 dalam suatu monitor tahunan yang bertajuk Consumer Confidence and Shopping Behavior (CC & SB) 2009/2010. Seperti survei-survei CC lain, riset seperti ini untuk membaca optimisme masyarakat terhadap situasi ekonomi negeri ini pada 2010. Survei yang dilakukan MRI ini juga menggali perkiraan rencana belanja mereka ke depan.

Dalam tulisan ini akan kita lihat aspek keyakinan atau optimisme konsumen terhadap 2010. Konsumen yang optimistis akan memiliki kemauan untuk berbelanja dan belanja konsumen akan berdampak positif terhadap pergerakan ekonomi.Satu pertanyaan awal dalam survei ini adalah persoalan-persoalan seperti apa yang menurut mereka akan menjadi beban utama negara ini pada 2010? Survei yang dilaksanakan pada Oktober 2009 dan mewawancarai 503 responden laki-laki dan perempuan berusia 21 tahun ke atas ini menunjukkan bahwa pada 2010 Indonesia masih akan terbebani kondisi perekonomian yang belum stabil (69%).Hal itu berhubungan dengan kesadaran masyarakat bahwa sekarang sedang terjadi krisis global (83%). Kesadaran mereka akan hal ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (71%). Krisis keuangan global yang dimaksud adalah yang terjadi pada 2008, yang dimulai dari Amerika Serikat, lalu menjalar ke Eropa, Asia, dan gelombangnya sudah sampai ke Indonesia. Walaupun masalah krisis ini masih menjadi perhatian (concern) mayoritas masyarakat, dibandingkan tahun sebelumnya, krisis tampaknya mulai mereda (78%).Masalah-masalah berikut yang mendapat perhatian masyarakat adalah masih mengenai pengangguran (38%), pendidikan dan biaya pendidikan yang tinggi (31%), masalah korupsi terutama pemberantasannya (23%), lapangan pekerjaan (18%), dan bencana alam (17%)�masalah-masalah yang sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi.Di luar masalah-masalah ekonomi, hanya masalah keamanan negara (9%) dan masalah penegakan hukum (9%) yang mendapatkan perhatian masyarakat. Memori tentang konflik dengan Malaysia dalam berbagai kasus (tenaga kerja Indonesia atau TKI, perebutan pulau, warisan seni dan budaya) tampaknya masih belum hilang betul dari pikiran masyarakat sehingga masalah keamanaan negara cukup mendapatkan perhatian. Sedangkan makin terungkapnya masalah mafia peradilan dan usaha-usaha yang diduga melemahkan peranan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya menyebabkan masyarakat memperhatikan masalah penegakan hukum.Tema-tema lain, seperti masalah stabilitas politik (5%), moralitas bangsa yang rendah (1%), narkotik dan obat terlarang atau narkoba (1%), dan terorisme (1%), sudah tidak top of mind. Tampaknya masyarakat melihat pemilihan presiden telah berlangsung dengan baik dan hingga akhir tahun lalu tidak terjadi penolakan terhadap pasangan presiden dan wakil presiden yang signifikan. Masalah Bank Century yang mulai terkuak akhir tahun lalu dan melibatkan presiden, wakil presiden, dan menteri keuangan yang berperanan dalam pengucuran dana Rp6,7 triliun tampaknya sedikit mengganggu pikiran masyarakat.Mayoritas (74%) masyarakat berkeyakinan bahwa krisis ekonomi global ini berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia. Hampir semua menganggap bahwa krisis tersebut belum selesai (92%). Mayoritas masyarakat (72%) tidak tahu kapan krisis ini akan berakhir, yang lain memperkirakan akhir 2009 hingga 2010 (12%) atau bahkan sesudahnya (15%). Untuk menghalau hantu krisis ini dari benak masyarakat, tampaknya diperlukan informasi dan komunikasi mengenai situasi yang berkembang dari pihak-pihak yang berkepentingan. Jika tidak, persepsi masyarakat akan dibentuk oleh informasi-informasi yang mungkin tidak akurat.Harga-harga barang dan jasa pada 2010 diperkirakan naik atau tetap dan hanya sedikit masyarakat yang melihat bisa turun. Namun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, masyarakat melihat harga-harga akan lebih terkendali. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat melihat kondisi ekonomi pada 2010 akan lebih sehat daripada 2009. Masyarakat melihat harga komunikasi, baik untuk produk telepon maupun layanan operator, paling terkendali (52% tetap atau turun). Tampaknya persaingan yang ketat di antara operator telepon dan terus keluarnya model-model unit telepon meyakinkan konsumen bahwa mereka akan mendapatkan harga terbaik. Sedangkan untuk kategori-kategori lain, mayoritas masih melihat akan naik (transportasi, pakaian), khususnya perumahan dan bahan bangunan, makanan, serta barang dan jasa (75%-79%).Dengan demikian, seperti pada waktu-waktu sebelumnya, secara keseluruhan masyarakat masih merasa pesimistis dengan soal harga. Hal ini dapat dilihat dari indeks ekpektasi harga-harga yang masih di bawah 100, bervariasi dari 34 untuk kategori makanan hingga 66 untuk komunikasi. Kendati demikian, dalam hampir semua kategori yang dipertanyakan (makanan, barang dan jasa, perumahan dan bangunan, transportasi dan pakaian), masyarakat lebih optimistis dibandingkan dengan tahun sebelumnya (indeks 19-45). Tampaknya perekonomian kita yang mampu bertahan di tengah krisis 2009 ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kepercayaan diri masyarakat pada tahun mendatang.Ekspektasi masyarakat terhadap lapangan kerja pada 2010 sudah menunjukkan ke arah yang positif (skor 112). Demikian juga dengan kinerja ekonomi, sikap masyarakat sedikit optimistis (skor 108). Untuk income (skor 139) dan tabungan (128), masyarakat makin berharap akan terjadi peningkatan. Masyarakat juga berharap akan terjadi perbaikan kondisi ekonomi (skor 120). Ini jauh berbeda dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu masyarakat cenderung pesimistis.Dalam berbagai aspek ekonomi yang diukur, masyarakat berharap ke depan akan lebih baik ketimbang saat ini. Masyarakat berpikir, tahun depan Indonesia akan mampu tumbuh lebih baik. Mengenai indeks harga saham (IHS), masyarakat juga masih optimistis akan terjadi perubahan yang lebih baik (indeks 126). Sementara, tentang kurs rupiah, masyarakat optimistis rupiah akan menguat (skor 127). Namun, untuk bunga bank, sikap masyarakat masih belum berubah dan cenderung pesimistis akan menurun (skor 90). Untuk kualitas hidup, harapan membaik meningkat, namun masih pada tahap wait and see (skor 101). Tampaknya masyarakat cukup realistis bahwa waktu satu tahun tidak cukup untuk memperbaiki kualitas hidup, diperlukan waktu yang lebih panjang.Dengan sikap seperti itu, secara keseluruhan masyarakat menilai kinerja kita pada 2009 sudah ke arah membaik (indeks 101), lebih baik daripada tahun sebelumnya (indeks 84) walaupun belum positif. Ekspektasi mereka juga menunjukkan sikap yang optimistis (indeks 119), jauh lebih optimistis daripada tahun sebelumnya (indeks 99,3).Dengan demikian, index consumer confidence untuk 2010 sudah menunjukkan optimisme (indeks 112) dan ini jauh lebih tinggi daripada tahun lalu, yaitu masyarakat berada pada suasana pesimistis (indeks 93). Jika dikaitkan dengan angka perkiraan pertumbuhan ekonomi, tampak kecenderungan yang searah dan ke depan akan mengarah kembali ke pertumbuhan yang lebih tinggi daripada 2009. Seyogianya, semua pihak menahan diri agar tidak mengganggu kemajuan-kemajuan yang terjadi menuju suasana ekonomi yang kondusif. Sudah barang tentu kasus-kasus korupsi dan hukum harus diselesaikan, tapi dengan cara-cara yang elegan. BAF

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar